Bacaan: I Tesalonika 5:16-18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah ...- I Tes 5:18
Hati-hati jika kita mulai suka menuntut. Kita tidak akan pernah bahagia, jika hidup kita hanya dipenuhi dengan tuntutan-tuntutan. Sesungguhnya tuntutan-tuntutan itu tidak akan pernah membuat hidup kita lebih baik, sebaliknya tuntutan itu akan membuat kita mudah bersungut-sungut ketika tuntutan kita tidak terpenuhi. Bebaskan diri kita dari tuntutan, maka hidup kita akan merasakan lebih bahagia dari sebelumnya.
Tuntutlah uang lebih banyak lagi masuk ke rekening kita. Tuntutlah rumah yang lebih mewah, mobil yang lebih keren, dan semua materi yang serba lux. Maka kita akan kurang menghargai apa yang kita dapat sekarang dan tidak akan pernah bersyukur dengan semua yang ada pada kita. Tuntutlah pasangan hidup kita sesempurna mungkin, maka kita akan merasa salah pilih. Tuntutlah anak kita sesuai dengan standar tinggi yang kita mau, maka kita akan merasa anak kita sangat bodoh, sangat nakal, dan sama sekali tidak bisa diharapkan. Tuntutlah semua orang harus memperhatikan kita, maka kita akan merasa sendirian. Tuntutlah semua orang harus menolong kita, maka kita akan merasa diabaikan. Bahkan kalau perlu, tuntutlah Tuhan lebih banyak lagi dalam doa-doa kita, maka kita akan merasa Tuhan seakan-akan berlaku tak adil dalam hidup ini.
Hidup seharusnya tidak diisi dengan tuntutan demi tuntutan, melainkan diisi dengan rasa syukur atas semua yang kita terima. Baru kita akan merasa bahagia. Meski uang kita tak banyak, tapi kita tetap bersyukur karena masih ada jutaan orang yang lebih miskin daripada kita. Meski pasangan hidup kita tidak sempurna,
tapi kita bersyukur karena kita tahu dialah yang terbaik yang Tuhan beri, dan kalaupun kita mencoba mencari yang lain, kita tidak akan pernah mendapat seseorang yang lebih baik dari pasangan kita yang sekarang ini, percayalah! Anak kita bukan juara di kelas, anak kita tidak sealim anak pendeta, anak kita tak memiliki bakat seperti anak lain yang kita kenal, jangan tuntut berlebihan, sebaliknya syukurilah anak kita karena kita tidak akan pernah merasa lebih bahagia tanpa kehadirannya. Daripada menuntut kita diperhatikan, bukankah harusnya kita memperhatikan? Daripada kita menuntut Tuhan dengan persungutan, bukankah lebih baik kalau kita bersyukur atas semua yang telah Ia perbuat dalam hidup kita? Semakin sedikit tuntutan kita, maka kita akan semakin berbahagia.