Pages

27 Januari 2013

KURANGI TUNTUTAN

0 komentar



Bacaan: I Tesalonika 5:16-18

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah ...- I Tes 5:18

Hati-hati jika kita mulai suka menuntut. Kita tidak akan pernah bahagia, jika hidup kita hanya dipenuhi dengan tuntutan-tuntutan. Sesungguhnya tuntutan-tuntutan itu tidak akan pernah membuat hidup kita lebih baik, sebaliknya tuntutan itu akan membuat kita mudah bersungut-sungut ketika tuntutan kita tidak terpenuhi. Bebaskan diri kita dari tuntutan, maka hidup kita akan merasakan lebih bahagia dari sebelumnya.

Tuntutlah uang lebih banyak lagi masuk ke rekening kita. Tuntutlah rumah yang lebih mewah, mobil yang lebih keren, dan semua materi yang serba lux. Maka kita akan kurang menghargai apa yang kita dapat sekarang dan tidak akan pernah bersyukur dengan semua yang ada pada kita. Tuntutlah pasangan hidup kita sesempurna mungkin, maka kita akan merasa salah pilih. Tuntutlah anak kita sesuai dengan standar tinggi yang kita mau, maka kita akan merasa anak kita sangat bodoh, sangat nakal, dan sama sekali tidak bisa diharapkan. Tuntutlah semua orang harus memperhatikan kita, maka kita akan merasa sendirian. Tuntutlah semua orang harus menolong kita, maka kita akan merasa diabaikan. Bahkan kalau perlu, tuntutlah Tuhan lebih banyak lagi dalam doa-doa kita, maka kita akan merasa Tuhan seakan-akan berlaku tak adil dalam hidup ini.

Hidup seharusnya tidak diisi dengan tuntutan demi tuntutan, melainkan diisi dengan rasa syukur atas semua yang kita terima. Baru kita akan merasa bahagia. Meski uang kita tak banyak, tapi kita tetap bersyukur karena masih ada jutaan orang yang lebih miskin daripada kita. Meski pasangan hidup kita tidak sempurna,
tapi kita bersyukur karena kita tahu dialah yang terbaik yang Tuhan beri, dan kalaupun kita mencoba mencari yang lain, kita tidak akan pernah mendapat seseorang yang lebih baik dari pasangan kita yang sekarang ini, percayalah! Anak kita bukan juara di kelas, anak kita tidak sealim anak pendeta, anak kita tak memiliki bakat seperti anak lain yang kita kenal, jangan tuntut berlebihan, sebaliknya syukurilah anak kita karena kita tidak akan pernah merasa lebih bahagia tanpa kehadirannya. Daripada menuntut kita diperhatikan, bukankah harusnya kita memperhatikan? Daripada kita menuntut Tuhan dengan persungutan, bukankah lebih baik kalau kita bersyukur atas semua yang telah Ia perbuat dalam hidup kita? Semakin sedikit tuntutan kita, maka kita akan semakin berbahagia.
Continue reading ...

25 Januari 2013

BELAJAR DARI SEMUT

0 komentar
 
 
Bacaan: Amsal 6:6-11

Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikan lakunya dan jadilah bijak.- Amsal 6:6

Semut termasuk binatang yang kecil dan lemah. Namun yang unik adalah melihat kenyataan bahwa semut termasuk salah satu binatang yang survive di tengah
seleksi alam yang terus terjadi. Tak hanya itu, semut juga memiliki cara kerja yang sangat hebat, hingga Salomo sampai pebisnis modern menganjurkan agar kita
belajar dari semut. Apa yang bisa kita pelajari dari semut?

    Semut adalah binatang yang sangat rajin.
    Kita tidak akan pernah melihat semut yang bengong sendirian. Kalau ada semut yang tidak bergerak, bisa dipastikan itu adalah semut mati. Semut adalah binatang yang rajin dan selalu bergerak ke sana ke mari untuk bekerja. Tak heran kalau semut tak pernah mati kelaparan. Apakah kita juga bekerja dengan rajin seperti semut?
    Semut adalah binatang yang tak pernah menyerah.
    Tak kenal menyerah adalah sifat khas semut. Kalau tidak percaya, lakukanlah percobaan ini. Tangkaplah
    seekor semut, lalu cobalah untuk meletakkan sesuatu untuk merintangi langkahnya. Saat melihat jalan di depannya ada hambatan, semua tidak akan duduk termenung, meratapi nasib yang malang dan pulang dengan rasa kecewa. Semut akan berusaha dengan segala cara untuk melewati hambatan itu. Bisa lewat atas, lewat bawah, lewat jalan memutar, bahkan kalau perlu bersama dengan semut-semut yang lain akan memindahkan rintangan tersebut!
    Semut adalah binatang yang mandiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri.
    Amsal 6:7 menulis, biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya, atau penguasanya... Meski tidak ada yang mengawasi, semut akan bertanggung jawab atas
    dirinya sendiri. Bukankah kita yang hanya bekerja kalau diawasi atasan atau bos harusnya malu melihat kenyataan ini?
    Semut adalah tim yang luar biasa.
    Mereka sangat ahli dalam menyampaikan informasi, sehingga tak perlu heran kalau dimana ada satu makanan, ribuan semut tiba-tiba sudah mengerumuninya. Semut punya tim yang hebat, sehingga dengan kerja sama yang baik, mereka bahkan bisa mengangkat makanan yang beratnya berkali lipat dari berat badannya.

Adakah kita bisa belajar dari semut tentang membangun tim yang sukses?
Continue reading ...

23 Januari 2013

MENYENANGKAN HATI TUHAN

0 komentar


Bacaan: Kejadian 6:1-8

Bila ada pertanyaan seberapa banyak kita mengecewakan hati Tuhan, kita pasti akan menjawab: tidak bisa dihitung. Seringkali kehidupan kita tidak menyenangkan hati Tuhan dan selalu membuat ia bersedih oleh karena pelanggaran-pelanggaran kita.

Di Zaman Nuh kejahatan manusia begitu merajalela dan manusia cenderung melakukan segala kejahatan, sampai-sampai Tuhan merasa menyesal telah menciptakan manusia di bumi. Hati Tuhan sangat pedih karena manusia sudah tidak lagi menghiraukan perintah-perintahNya dan hidup dalam ketidaktaatan.

Keadaan dunia saat ini juga tidak jauh berbeda dengan orang-orang di waktu Nuh hidup, sama jahat dan rusak moralnya, pembunuhan, perzinahan dan berbagi jenis kejahatan ada di mana-mana. Bisa saja Tuhan menghukum dunia ini sebagaimana ia mendatangkan air bah yang membinasakan semua makhluk hidup.

Tidak ada jalan lain bagi kita selain berharap kepada belas kasih dan pengampunan dari Tuhan, sehingga Dia masih mau memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati kemurahan dan kasihNya. Maka dari itu kita harus menyenangkan hati Tuhan.


Bagaimana cara untuk menyenangkan hati Tuhan? Tuhan akan disenangkan bila kita mengasihi Dia lebih dari segalanya. Tuhan rindu kita senantiasa membangun keintiman denganNya. Tuhan berkata,

“Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.” Hosea 6: 6

Adakah kita memliki saat teduh dan menghabiskan waktu bersama Tuhan setiap hari? Hati Tuhan juga akan senang bila kita mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Dia, yang berarti kita berjalan dalam iman, karena Dia tahu apa yang terbaik bagi kita.
Continue reading ...

Jawaban yang Tepat

0 komentar

Bacaan: Yohanes 7:14-18

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.- Amsal 25:11

Apa yang terjadi bila seorang dokter keliru memberikan obat kepada pasiennya? Fatal! Si pasien bisa saja makin parah penyakitnya atau bahkan terancam nyawanya gara-gara mengkonsumsi obat yang salah. Obat yang semula diberikan dengan maksud yang baik untuk menyembuhkan pasien itu pun akhirnya justru menjadi racun yang memperburuk keadaan.

Apa yang terjadi bila seseorang datang pada Anda dengan masalahnya yang menumpuk dan dengan keinginan untuk mendapatkan pertolongan namun mendapatkan tanggapan yang salah? Ia ingin mendapatkan jawaban, namun Anda salah memberikan jalan keluar. Makin buruklah keadaannya!

Yesus dalam pelayanan-Nya di dunia ini, tak pernah sekalipun memberikan jawaban yang salah kepada orang yang datang kepada-Nya. Apa rahasianya? Mengapa Ia bisa memberikan tanggapan yang sedemikian tepat sehingga menjawab pergumulan orang-orang itu? Ia tidak sekedar menghafalkan hukum-hukum Taurat untuk menghakimi atau untuk menjawab dengan penuh kebijaksanaan bak seorang filsuf. Lebih dari itu, Ia bahkan mengerti apa yang paling dibutuhkan masing-masing pribadi secara unik. Itu terjadi hanya karena Yesus membiarkan Bapa-Nya berbicara melalui diri-Nya kepada orang-orang itu sehingga Ia bisa membimbing mereka untuk datang kepada anugerah Allah.

Hanya Tuhan yang tahu apa yang paling dibutuhkan manusia, apa yang menjadi jawaban bagi setiap permasalahan hidup. Bagaimana orang lain bisa menemukan
jalan kepada Kristus adalah tergantung diri kita. Allah ingin memakai kita untuk berbicara kepada mereka. Bila kita bersedia mendengarkan apa yang ingin Tuhan
sampaikan kepada mereka, maka perkataan kita akan tepat menjawab apa yang mereka butuhkan.

Hari ini sebelum Anda banyak berkata-kata, awalilah dengan mendengarkan apa yang Tuhan firmankan. Ijinkanlah firman-Nya berbuah dalam kehidupan Anda, dan orang lain pun akan turut merasakan manisnya buah itu. Berilah jawaban yang tepat kepada orang-orang di sekitar Anda! Sekali lagi, bukan banyaknya jawaban yang kita berikan, tapi setepat apa jawaban yang kita sampaikan.
Continue reading ...

22 Januari 2013

Memandang Masalah dari Kacamata Allah

0 komentar


“Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.” 2 Raja-raja 6:17

Perkara baik atau buruk itu tergantung dari cara kita memandang. Masalah bisa menjadi buruk tapi bisa juga menjadi baik, itu juga tergantung dari cara kita memandang. Lihatlah hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya, lihatlah hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, secara mengejutkan kita akan melihat hal-hal yang positif.

Dean Black menceritakan dua kisah nyata mengenai hal ini dalam buku Frogship Perspective. Seorang pemain bola basket berbakat, ketika berusia 16 tahun kehilangan kedua kakinya dalam sebuah kecelakaan. Ini hal yang buruk bagi Curt Brinkman, pebasket muda tersebut yang akhirnya menjadi atlet kursi roda terkenal. Ia berkata, “Segera sesudah kecelakaan itu saya bangkit. Saya justru tidak tahu seperti apa kalau kaki saya masih ada.

”Seorang pria setengah baya melihat kembali dari kebutaan matanya semenjak lahir. Lalu seorang psikolog yang menanganinya berkomentar tentang mantan pria buta ini, “Waktu buta, dia hebat sekali. Tapi waktu dia sembuh, prestasinya merosot drastis, bahkan seperti orang bodoh.”

Bagi kita kehilangan kedua kaki adalah masalah besar, tapi bagi Curt Brinkman justru adalah kunci kesuksesan. Bagi kita mendapat kembali penglihatan adalah hadiah, tapi bagi pria separuh baya tersebut adalah masalah besar. Mengapa bisa demikian? Ini bukan soal masalahnya, tapi soal bagaimana kita melihat sebuah masalah.

Perlu saya tekankan sekali lagi, melihat hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya, melihat hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, maka kita akan melihat hal-hal yang positif.


Apakah hari ini kita sedang mengalami masalah? Bagaimana cara kita memandang masalah tersebut?

Tuhan selalu mengajar agar kita melihat segala masalah dari sudut pandang yang positif. Ini seperti orang yang memakai kacamata. Memakai kacamata hitam akan membuat obyek yang paling terangpun akan terlihat gelap. Jadi jika hari ini hidup Anda terlihat begitu suram dan gelap untuk dijalani, jangan-jangan yang salah adalah kacamata Anda.

Lihatlah setiap masalah yang paling buruk sekalipun dengan kacamata positif.
Continue reading ...
 

Blogger news

Blogroll

TENTANG BLOG INI

Blog ini berhubungan dengan rohani kristen. Kalian boleh berbagi tentang apa saja tapi tetap tentang kristen.. Mau berbagi renungan rohani, humor rohani, kesaksian dan butuh tumpangan doa, curhat juga boleh. Kita akan support. Kita semua bersaudara dan keluarga didalam Tuhan. 1. Menjelek-jelekkan orang lain apalagi saudara sendiri; 2. Tidak boleh menjelek-jelekkan agama lain.

Copyright © Anak Tuhan Sejati Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger